Hair Metal, banyak orang menganggap hair metal/glam rock adalah artefak musik masa lalu, 1980-an, yang sudah terbenam. Saya sendiri kelahiran 80 tetapi sagat2 suka jenis musik ini sejak saya Sekolah menengah pertama, sekitaran tahun 1995 gema hair metal masih ada, di masa-masa itu kuping saya sudah akrab dengan jenis musik ini, karena dari pengaruh koleksi kaset pita Ayah saya yang setiap pagi selalu diputar, wohhh... kagen sekali saya Ayah :D, Seperti Motley Crue - Shout At The Devil, Skid Row-wasted time,dengan sayatan melody yang tajam, dan jeritan vocal yang melengking ohh... sungguh mengagumkan.
Di Indonesia sendiri para pengusung hair metal menurut saya sebagian besar di pengaruhi kelompok asal New Jersey Amerika seperti Aerosmith, Bon Jovi, Skid Row, dan Ciderella. Sampai Gaya dandanan Seperti rambut panjang yang dikriting dan tebal, bandana, jaket kulit, baju yang tanpa lengan, celana yang berumbai-umbai dari bahan kulit berwarna hitam mengkilat, dan pakaian yang aneh-aneh seperti model Gipsy. pada jaman itu, ini dekade yang paling glamor menurut saya.
Jaman sekarang pengusung hair metal tanah air hanya tinggal beberapa gelintir saja sebut saja era tahun 2000 ada Nama Seuriuse,jenis musik dan gaya dandananya 80-an banget yang sekarang masih vakum, beda dengan jaman dulu banyak banget,ada nama Elpamas, Voodoo, Sahara, BOMERANG, The Flowers,dll. Tp baru-baru ini di televisi saya melihat ada pengusung hair metal baru yaitu GRIBS saya belum membeli album mereka hehehe,, tp buat artikel ini saya googling beberapa mp3 dari album mereka. Di album pertama mereka saya perhatikan banyak bercerita mengenai pesta, seks, ataupun drugs. Lagu-lagu mereka kebanyakan bercerita mengenai orang-orang yang hidup di jalanan. woow saya kagum, menarik ni band 80-an banget.
Mulai lagu "Pejuang", "Gadis Serigala", "Serangga Kecil", "Serigala-Serigala", hingga "Lawan", semuanya bercerita mengenai perjuangan dan kehidupan keras kaum proletar. GRIBS telah menjungkir balikkan stigma bahwa band hair metal itu melulu apolitis dan asosial. saya pasti beli ni album tunggu saya gajian heheheh...Hair metal ternyata masih menyimpan fans yang cukup banyak di Indonesia. Pada bulan Maret 2008, Skid Row datang ke Indonesia dan mengadakan konser di 5 kota. Konser yang dipromotori oleh Log Zhelebour ini sukses besar. Puluhan ribu orang datang berbondong-bondong menyaksikan band yang vokalisnya bukan lagi Sebastian Bach ini. Dari tipikal manusia era 80-an hingga para anak muda dengan poni lempar:D. Penonton yang rata-rata berusia di atas 30 tahun itu tak mempedulikan ketidakhadiran sang vokalis legendaris Sebastian Bach, yang dulu begitu identik dengan grup itu.
Skid Row kali ini memang mengandalkan lengkingan vokal Johny Solinger, yang kini menggantikan posisi Bach, kalau saya bilang kurang roh gitu :D. Terutama saat menyanyikan nada-nada tinggi, seperti I Remember You, tp tak apalah berati itu semangat hair metal masih ada. Apakah ini pertanda bahwa hair metal masih ada dan akan bangkit lagi? Hair metal revival? Bagaimanapun, pertunjukan musik itu telah mampu menghilangkan 'dahaga' para pecinta grup yang kini hanya menyisakan dua personel 'asli' saat berjaya. Yakni, Scotti Hill (gitar) dan Rachel Bolan (bas gitar).Saya salut Wooww... Skid Row masih ada. Thanks (doc:N4)
Di Indonesia sendiri para pengusung hair metal menurut saya sebagian besar di pengaruhi kelompok asal New Jersey Amerika seperti Aerosmith, Bon Jovi, Skid Row, dan Ciderella. Sampai Gaya dandanan Seperti rambut panjang yang dikriting dan tebal, bandana, jaket kulit, baju yang tanpa lengan, celana yang berumbai-umbai dari bahan kulit berwarna hitam mengkilat, dan pakaian yang aneh-aneh seperti model Gipsy. pada jaman itu, ini dekade yang paling glamor menurut saya.
Jaman sekarang pengusung hair metal tanah air hanya tinggal beberapa gelintir saja sebut saja era tahun 2000 ada Nama Seuriuse,jenis musik dan gaya dandananya 80-an banget yang sekarang masih vakum, beda dengan jaman dulu banyak banget,ada nama Elpamas, Voodoo, Sahara, BOMERANG, The Flowers,dll. Tp baru-baru ini di televisi saya melihat ada pengusung hair metal baru yaitu GRIBS saya belum membeli album mereka hehehe,, tp buat artikel ini saya googling beberapa mp3 dari album mereka. Di album pertama mereka saya perhatikan banyak bercerita mengenai pesta, seks, ataupun drugs. Lagu-lagu mereka kebanyakan bercerita mengenai orang-orang yang hidup di jalanan. woow saya kagum, menarik ni band 80-an banget.
Mulai lagu "Pejuang", "Gadis Serigala", "Serangga Kecil", "Serigala-Serigala", hingga "Lawan", semuanya bercerita mengenai perjuangan dan kehidupan keras kaum proletar. GRIBS telah menjungkir balikkan stigma bahwa band hair metal itu melulu apolitis dan asosial. saya pasti beli ni album tunggu saya gajian heheheh...Hair metal ternyata masih menyimpan fans yang cukup banyak di Indonesia. Pada bulan Maret 2008, Skid Row datang ke Indonesia dan mengadakan konser di 5 kota. Konser yang dipromotori oleh Log Zhelebour ini sukses besar. Puluhan ribu orang datang berbondong-bondong menyaksikan band yang vokalisnya bukan lagi Sebastian Bach ini. Dari tipikal manusia era 80-an hingga para anak muda dengan poni lempar:D. Penonton yang rata-rata berusia di atas 30 tahun itu tak mempedulikan ketidakhadiran sang vokalis legendaris Sebastian Bach, yang dulu begitu identik dengan grup itu.
Skid Row kali ini memang mengandalkan lengkingan vokal Johny Solinger, yang kini menggantikan posisi Bach, kalau saya bilang kurang roh gitu :D. Terutama saat menyanyikan nada-nada tinggi, seperti I Remember You, tp tak apalah berati itu semangat hair metal masih ada. Apakah ini pertanda bahwa hair metal masih ada dan akan bangkit lagi? Hair metal revival? Bagaimanapun, pertunjukan musik itu telah mampu menghilangkan 'dahaga' para pecinta grup yang kini hanya menyisakan dua personel 'asli' saat berjaya. Yakni, Scotti Hill (gitar) dan Rachel Bolan (bas gitar).Saya salut Wooww... Skid Row masih ada. Thanks (doc:N4)
Akhir tahun 80-an pentas musik dunia dikuasai para pengusung hair metal. mulai dari pentas yang digelar besar-besaran di Madison Square Garden, New York, sampai ke berbagai klab malam di seluruh pelosok dunia. Saat itu banyak remaja yang bermimpi untuk mejadi bintang musik Rock dengan penampilan Glamor dan tehnik perminan alat musik gitar yang hebat.
Masa keemasan hair metal juga ditandai dengan pentas-pentas mewah yang selalu digelar para pengusungnya. Band-band yang sudah punya nama seperti Gn'R, Bonjovi, Cinderella, Deff leppard, Journey, Ratt, dan Winger jarang sekali tampil di panggung kecil. Mereka selalu mengelar konser di stadium olah raga dengan panggung yang luas serta tata lampu yang megah.
Saat itu banyak sekali festival musik Rock seperti Monster of Rock yang tidak hanya di adakan di Amerika. Sementara skarang yang bertahan cuma Lollapoosa, itu pun jarang di gelar. mereka juga kerap merilis paket-paket video yang berisi rekaman konser dari beberapa ban hair metal.
Masa keemasan hair metal juga ditandai dengan pentas-pentas mewah yang selalu digelar para pengusungnya. Band-band yang sudah punya nama seperti Gn'R, Bonjovi, Cinderella, Deff leppard, Journey, Ratt, dan Winger jarang sekali tampil di panggung kecil. Mereka selalu mengelar konser di stadium olah raga dengan panggung yang luas serta tata lampu yang megah.
Saat itu banyak sekali festival musik Rock seperti Monster of Rock yang tidak hanya di adakan di Amerika. Sementara skarang yang bertahan cuma Lollapoosa, itu pun jarang di gelar. mereka juga kerap merilis paket-paket video yang berisi rekaman konser dari beberapa ban hair metal.